Minggu, 19 April 2009
Ekstrakurikuler Musik Liturgi SMAK St. Louis 1 Surabaya
Bukan Sembarang Ekskul!Di balik kegiatan ekstrakurikuler Musik Liturgi SMAK St. Louis 1 Surabaya
Keberadaan ekstrakurikuler (ekskul) di suatu sekolah, boleh dikatakan wajib. Tujuannya pun sangat jelas, salah satunya meningkatkan minat dan bakat para siswa baik di bidang olahraga, seni budaya, bahasa, maupun keilmiahan. Dengan demikiannya ekskul akan memberi keseimbangan pada siswa di luar intrakurikuler. Mendengar ekskul musik band, vokal group, teater, paduan suara, volley ball, basket, sepakbola dan sejenisnya termasuk sudah biasa. Namun bila kita mendengar ekskul Musik Liturgi , ini baru lain.
Ekskul Musik Liturgi di SMAK St. Louis 1 jalan Polisi Istimewa memang berbeda dibanding yang lainnya. Di sini mereka belajar mengenai hal-hal terkait musik liturgy (musik suci untuk ibadat di gereja), bermain musik sesuai dengan kemampuannya (gitar, biola, keyboard, organ, piano), bernyanyi lagu-lagu liturgi yang memang untuk keperluan misa kudus. Keistimewaan ekskul ini juga melatih beberapa siswa selain berorganisasi (ada beberapa pengurus) juga menjadi dirigen, dan solis. Latihan-latihan dalam setiap pertemuannya pun bukan sekedar belajar teknik bernyanyi (aiueo, frasering, artikulasi, interpretasi, dll), namun mereka juga belajar bersama membuat ketukan, aba-aba, membedakan ¾ , 4/4, dan seterusnya. Apalagi yang bermain musik, beberapa siswa diberikan kelonggaran untuk membuat arransemen sendiri, mencari kord yang sesuai, dan membuat model iringan yang tepat untuk suatu lagu. Hal ini akan memancing kemampuan improvisasi siswa menjadi lebih berkembang, sambil tetap diarahkan oleh pembina.
Tak terkecuali para pemain musk biola, gitar, organ. Mereka diharapkan mencoba dulu bermain berdasarkan teks lagu yang ada. Baru kemudian digabungkan bersama para penyanyi yang sudah mempelajari suaranya masing-masing Sopran, Alto, Tenor, Bas. Para siswa ekskul ini pun mendapatkan pemahaman musik liturgi yang merupakan bagian dalam peribadatan gereja Katolik. Ekskul yang baru terbentuk tahun lalu ini pun sudah cukup berkiprah untuk kegiatan peribadatan di sekolah , maupun di luar sekolah termasuk dalam acara temu alumni, misa syukur dan di Poh Sarang yang tentunya merupakan tugas dari sekolah. Tim ini lebih bervariasi dan lebih menunjuk pada kekhasan liturgi anak muda, karena diiringi alat musik yang beragam, meski pun lagunya sangat sederhana dari Puji Syukur, misalnya Tuhan Kau Gembala Kami (PS 542) atau lagu-lagu Taize yang sangat akrab dengan umat.
Seperti pada waktu misa SMAK St. Louis 1 di gereja Katedral Surabaya menjelang Ulangan Umum Bersama semester ini yaitu pada hari Selasa 25 November 2008 lalu, pukul 08.00 dan 11.00 WIB. Misa sekolah menjadi lebih bersemarak dan berkesan. Romo Edi dan Romo Alex pun sempat menyampaikan pujian, karena misa kali ini sangat mengesankan dan mendorong siswa dan guru untuk berpartisipasi secara aktif dalam memuji dan memuliakan Tuhan. Sehingga perayaan misa ini terasa lebih hidup dan bersemangat.
Selain ada tim penyanyi SATB-nya, tim musik liturgy ini juga terdiri dari 8 pemain musik, pemain biola (Inggrid, Sheila, Rista, Felita), gitar (Anggi Fernaldy), keyboard (Brian), dan organ (Rivan), serta dirigen Lupita dan Olviana. Lagu-lagu seperti He, Halleluyah To The Lamb, Pujilah Tuhan, dan sebagainya yang sangat sederhana pun terkesan menjadi indah dan mengesankan. Tim Musik Liturgi yang terdiri dari 40-an siswa siswi kelas X dan XI ini pun pernah melakukan uji coba recording di studio Komsos untuk lagu-lagu Taize dan lagu gerejawi untuk kalangan sendiri. Prinsip pelayanan mereka pun cukup baik. Nyanyi Oke, Studi pun harus Oke!
Keberadaan ekstrakurikuler (ekskul) di suatu sekolah, boleh dikatakan wajib. Tujuannya pun sangat jelas, salah satunya meningkatkan minat dan bakat para siswa baik di bidang olahraga, seni budaya, bahasa, maupun keilmiahan. Dengan demikiannya ekskul akan memberi keseimbangan pada siswa di luar intrakurikuler. Mendengar ekskul musik band, vokal group, teater, paduan suara, volley ball, basket, sepakbola dan sejenisnya termasuk sudah biasa. Namun bila kita mendengar ekskul Musik Liturgi , ini baru lain.
Ekskul Musik Liturgi di SMAK St. Louis 1 jalan Polisi Istimewa memang berbeda dibanding yang lainnya. Di sini mereka belajar mengenai hal-hal terkait musik liturgy (musik suci untuk ibadat di gereja), bermain musik sesuai dengan kemampuannya (gitar, biola, keyboard, organ, piano), bernyanyi lagu-lagu liturgi yang memang untuk keperluan misa kudus. Keistimewaan ekskul ini juga melatih beberapa siswa selain berorganisasi (ada beberapa pengurus) juga menjadi dirigen, dan solis. Latihan-latihan dalam setiap pertemuannya pun bukan sekedar belajar teknik bernyanyi (aiueo, frasering, artikulasi, interpretasi, dll), namun mereka juga belajar bersama membuat ketukan, aba-aba, membedakan ¾ , 4/4, dan seterusnya. Apalagi yang bermain musik, beberapa siswa diberikan kelonggaran untuk membuat arransemen sendiri, mencari kord yang sesuai, dan membuat model iringan yang tepat untuk suatu lagu. Hal ini akan memancing kemampuan improvisasi siswa menjadi lebih berkembang, sambil tetap diarahkan oleh pembina.
Tak terkecuali para pemain musk biola, gitar, organ. Mereka diharapkan mencoba dulu bermain berdasarkan teks lagu yang ada. Baru kemudian digabungkan bersama para penyanyi yang sudah mempelajari suaranya masing-masing Sopran, Alto, Tenor, Bas. Para siswa ekskul ini pun mendapatkan pemahaman musik liturgi yang merupakan bagian dalam peribadatan gereja Katolik. Ekskul yang baru terbentuk tahun lalu ini pun sudah cukup berkiprah untuk kegiatan peribadatan di sekolah , maupun di luar sekolah termasuk dalam acara temu alumni, misa syukur dan di Poh Sarang yang tentunya merupakan tugas dari sekolah. Tim ini lebih bervariasi dan lebih menunjuk pada kekhasan liturgi anak muda, karena diiringi alat musik yang beragam, meski pun lagunya sangat sederhana dari Puji Syukur, misalnya Tuhan Kau Gembala Kami (PS 542) atau lagu-lagu Taize yang sangat akrab dengan umat.
Seperti pada waktu misa SMAK St. Louis 1 di gereja Katedral Surabaya menjelang Ulangan Umum Bersama semester ini yaitu pada hari Selasa 25 November 2008 lalu, pukul 08.00 dan 11.00 WIB. Misa sekolah menjadi lebih bersemarak dan berkesan. Romo Edi dan Romo Alex pun sempat menyampaikan pujian, karena misa kali ini sangat mengesankan dan mendorong siswa dan guru untuk berpartisipasi secara aktif dalam memuji dan memuliakan Tuhan. Sehingga perayaan misa ini terasa lebih hidup dan bersemangat.
Selain ada tim penyanyi SATB-nya, tim musik liturgy ini juga terdiri dari 8 pemain musik, pemain biola (Inggrid, Sheila, Rista, Felita), gitar (Anggi Fernaldy), keyboard (Brian), dan organ (Rivan), serta dirigen Lupita dan Olviana. Lagu-lagu seperti He, Halleluyah To The Lamb, Pujilah Tuhan, dan sebagainya yang sangat sederhana pun terkesan menjadi indah dan mengesankan. Tim Musik Liturgi yang terdiri dari 40-an siswa siswi kelas X dan XI ini pun pernah melakukan uji coba recording di studio Komsos untuk lagu-lagu Taize dan lagu gerejawi untuk kalangan sendiri. Prinsip pelayanan mereka pun cukup baik. Nyanyi Oke, Studi pun harus Oke!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar